Powered By Blogger

Jumat, 20 Agustus 2010

hujan hujat

hujan hujat mengguyur bumi
ku kuyup memeluk lutut dalam ke sendirian yang ramai
:pembual,
ku tampung saja sekalian biar puas segala hati
:picik,
peras saja langit agar curah seribu hujat,
atau doakan saja biar banjir menghanyutkan
gubuk yang pernah juga kalian singgahi dalam pencarian.

begitu kerdil ku dari kalian yang besar
serupa titik kata dari kumpulan kalimat.

tiada yang mengharapkan hujan hujat
bahkan petani tebu sekalian,
tapi hujan tetaplah hujan
yang akan turun meski kita tidur dibalik kebodohan yang memalukan
:memilukan.

semua ingin di sanjung: entah dengan ku
sebab telah ditakdirkan
tulisan yang lahir dari jemari ini adalah lagu
penampung hujan hujat
bukan penampung sanjungan.

1 komentar:

  1. manusia ada dengan ketiadaannya.
    tak ada yang bisa manusia sombongkan atas ketiadaannya, sebab manusia hanyalah seonggok daging yang dialiri darah.

    jika hujan hujat basahi hidupmu, maka yakinlah akan ada payung kasih yang akan menaungimu dari hujan hujat itu.

    BalasHapus