pelabuhan kolaka
jam dua dini hari, bersandarlah rindu di bantalan dermaga;
aroma bawang merah, kol, telur ayam dari barisan truk-truk pagi
juga bau laut kiriman angin teluk bone
bergegas merebak di dinding karatan fery
dilalangan penumpang gusar dan bahagia
seperti membuang sajen ke riak-riak, sauh pun
ditandaskan ke palung dermaga. orang-orang
ikutan pula melarungkan masa lalu; dingin malam
lalu melukis suka cita mereka di pendaran merkuri dan
membingkainya di tepi-tepi rumah adat mekongga
kolaka, agustus 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar