Powered By Blogger

Sabtu, 28 Agustus 2010

siapa mengutuk siapa

dari sepi yang merangkul pagi
kita menepi sejenak
menyulam embun basah serupa selimut tak kasat mata,
membaringkan penat perjalanan angan-angan
dihamparan hijau kata-kata.

kita tak mau beranjak dari ini
sebab disana kedamaian membumbung
serupa asap mesiu dari purba peperangan,
serupa peluru tak bermata mendekap bayi tak berdosa.

"siapa mengutuk siapa"

menatap tubuh bermakam puing-puing,
menggenggam nisan berhulu ledak,
memijak tanah basah,darah.

"siapa mengutuk siapa"

dari sepi yang merangkul pagi
setet embun resap senyap membawa kata-kata kita
tentang kedamaian kejantung bumi doa-doa.

kolaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar