Powered By Blogger

Kamis, 07 April 2011

kota tua dan pengamen

alam malam
kota tua
:pengamen itu masih menangis di sudut jalan

lagunya seolah ingin menjangkau gemintang
yang katanya hanya milik para penguasa,
sedangkan mereka yang terpinggir
cukup menatapnya saja.

kota tua
masih menyimak nyanyiannya
yang bagi sebagian orang
itu adalah makian
ah,
bagiku itu sebuah perenungan
akan penciptaan nurani.

malam
membayarnya dengan dingin
lalu kembali memanjakan
diri dengan pujian dari lidah yang sarat akan janji
ah,
nurani hilangkah?

kota tua pun gontay melangkah
meninggalkan pengamen itu dengan
segala keluh-kesahnya
sebab, dia terlalu tua untuk menampung semua itu
:nuraninya telah pikun.

ungke
kolaka 2011