Powered By Blogger

Minggu, 13 Maret 2011

malam yang menangis

malam yang menangis
                                            :ungke

malam yang menangis
mendaki bukit basah setelah hujan airmata tiris
dalam liuk kata-kata kasar
:sampah itu bernama pengamen senja.

teruslah menangis
sebab, semakin banyak airmata
semakin kuat jemari menggengam pena
:hingga usai usia.
terlalu sering menampung hujan hujat
hingga kesadaran akan diri membumi.

malam yang menangis
rebahlah dipelukan sedih teriris
agar dapat ku cerna makna "gerimis"

ungke
kolaka 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar