matahari yang pudar perlahan kaukah dinda?
menyisakan sketsa sajak
tenggelam dilautan kata
:terasa hari mulai gelap
hidup yang bermula dari sendiri
sempat juga mengecup ramai
walau hanya bersama dinda dan matahari
:hari pun menjelma kelam
dari kedalaman lautan malam
wajahmu berenang bersama putri mimpi
menuntun biduk waktu merapat ke pantai hati
hingga nanti hari mati
ah,
terlalu dini
berbicara tentang hati dan mati
sebab usia kita masihlah remaja
walau senja telah tergambar di wajah
ungke
kolaka 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar